Skip to main content

Cegah Stunting, PKM Tembilahan Hulu Sosialisasikan Makanan Mengandung Nilai Gizi

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Pulau Palas bersama Puskesmas (PKM) Tembilahan Hulu sosialisasikan pengolahan pangan lokal yang mengandung nilai gizi untuk pencegahan stunting.

Kegiatan tersebut dilaksanakan, Rabu (11/12/2019) di Desa Pulau Palas, dengan tema Pengolahan Pangan Lokal untuk Cegah Stunting dengan sasaran ibu-ibu Pokja IV PKK Desa Pulau Palas.

Kepala Puskesmas Tembilahan Hulu Hj. Rosdinah, S.ST, M.Kes, melalui Penanggung Jawab Program Gizi Hj. Suzi Arianis, SKM, menjelaskan sosialisasi tersebut bertujuan agar ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan bahan lokal untuk bisa diolah menjadi makanan yg bergizi.

“Pengolahan makanan lokal ini bertujuan agar ibu ibu tau cara mengolah makanan yg benar sesuai dg standar gizi dan bermanfaat utk mencegah terjadinya stunting, dalam hal ini UPT Puskesmas Tembilahan Hulu mengajak masyarakat memanfaatkan bahan makanan yang ada didaerah setempat,” terangnya.

Agar, lanjut Suzi, dapat diolah menjadi makanan yang dikonsumsi bernilai atau mengandung nilai gizi yang baik untuk mencegah stunting

Adapun bahan bakanan tersebut berupa jagung, labu, pisang, kacang hijau dan daun kelor.(ded)

PELATIHAN KADER PHBS DAN POSBINDU UPT. PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU DI DESA PEKAN KAMIS GUNAKAN ANGGARAN DESA TAHUN 2018

Senin, 16 juli 2018. Pelatihan kader PHBS dan Posbindu UPT. Puskesmas Tembilahan Hulu di desa Pekan Kamis. Petugas Upt. Puskesmas Tembilahan Hulu kembali turun ke masyarakat untuk melakukan penyegaran kader PHBS dan kader Posbindu di desa Pekan Kamis kecamatan Tembilahan Hulu kabupaten Indragiri Hilir. Sama halnya dengan kegiatan pelatihan kader sebelumnya kegiatan pelatihan ini di buka oleh Bapak Yamin sebagai PLT. Sekdes di kantor desa.

ada yang berbeda dari kegiatan sebelumnya, Pada kesempatan ini, kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan anggaran desa pekan kamis tahun 2018. Di katakan oleh M. Firdaus selaku fasilitator P3MD (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa) yang di dampingi Misman selaku Kepala desa Menyampaikan kegiatan ini menggunakan anggaran desa 10% untuk kesehatan, Tidak hanya fisik bangunan yang kita kembangkan tapi manusianya juga harus kita kembangkan.

Dengan jumlah kader PHBS 30 orang pelaksanaan pelatihan di ikuti dengan semangat yang luar biasa dari para kader. Kegiatan pelatihan kader ini dilakukan untuk penyegaran para kader-kader di desa Pekan Kamis agar mereka kembali mengingat, kembali mengulang apa-apa saja peran mereka sebagai kader, mengingat minggu depan tepatnya tanggal 24 juli 2018 desa Pekan Kamis mengikuti lomba desa ber PHBS tingkat kabupaten dan lomba STBM minggu ke 2 Agustus untuk tingkat Provinsi, Narasumber yang turun dari petugas Upt. Puskesmas Tembilahan Hulu PJ. Program promkes Hernalela, SKM, Koordinator Program Promkes Anggita Merry Mardini, SKM, program gizi Hairani Susanti, Amd. Gz, Kapustu desa pekan kamis Mahmuda, Amd. Keb memberikan materi Posbindu yang di bantu juga oleh pemegang program PTM dari Dinkes INHIL, program Kesling Abdullah, AMKL yang juga di dampingi oleh Yudi indra, SKm dan Zul akmal, SKM yang memberikan masukan apa-apa saja yang perlu di persiapkan untuk mengikuti lomba tersebut.

Kami berharap kader-kader tetap bersemangat dalam menjalankan peran dan fungsinya agar desa mereka yaitu desa pekan kamis bisa masuk nominasi desa ber PHBS tingkat provinsi dan desa STBM tingkat nasional.

PROMKES ; ANGGITA MERRY MARDINI, SKM

BUDIDAYA TOGA “DESA SUNGAI INTAN BERKESEMPATAN MENGIKUTI LOMBA TOGA

(18 April 2018).Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. lahan yang akan disediakan untuk tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Dalam hal ini wilayah kerja Upt puskesmas tembilahan hulu tepatnya di Desa Sungai Intan berkesempatan mengikuti lomba TOGA. Penilaian TOGA di desa Sungai Intan tingkat Kecamatan oleh Dinas kesehatan dan dihadiri oleh PKK Kecamatan, PKK Desa, Kepala. Upt Puskesmas Tembilahan Hulu, petugas pustu, masyarakat dan para kader.

Dengan 2 kelompok asuhan mandiri, Kelompok asuhan mandiri 1 yang dinamakan Intan permata, sedangkan kelompok mandiri 2 diberi nama Intan berkilau yang terletak di Dusun Sungai Intan kecil Desa Sungai Intan.

“dengan adanya tanaman obat keluarga ini masyarakat dapat memanfaatkan dan dapat membudidayakannya serta Semoga kami bisa masuk untuk tingkat Kabupaten dan provinsi” demikian harapan yang disampaikan kepala pustu desa Sungai Intan.

PROMKES : ANGGITA MERRY

UPT. PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU SIAP MELAYANI AKUPUNTUR MEDIK

Dahulu, terapi akupunktur atau Acupuncture memang hanya dikenal di dunia pengobatan timur. Tetapi kini, pengobatan barat pun sudah mulai mengadopsinya berlandaskan ilmu biomedik dan evidence-based medicine yang sekarang dikenal sebagai Akupunktur Medik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasikan acupunture sebagai bagian dari upaya kesehatan. Dan di Indonesia sendiri beberapa Rumah Sakit juga sudah tersedia Dokter Spesialis sebagai penunjang dalam sistem kesehatan nasional.
Acupuncture berasal dari kata Latin yaitu ACUS berarti jarum dan PUNGERE berarti tusuk.

Acupuncture adalah sejenis terapi yang menggunakan teknik penusukan jarum-jarum halus pada titik tertentu di badan yang lebih dikenal sebagai ACUPUNCTURE POINT. Acupuncture menggunakan jarum dengan ukuran ultra yang bahkan tidak setebal sehelai rambut. Jarum yang digunakan dalam acupuncture sangat fleksibel sehingga tidak menimbulkan rasa sakit saat melakukan terapi.

Dalam hal ini Kemenkes mengadakan pelatihan dan alat akupunktur medIk
Dan setiap 1 Provinsi hanya 1 yang mewakili dan kesempatan ini di dapatkan oleh dr. Raihana perwakilan Dari puskesmas Tembilahamn Hulu.
Dan sampai hari ini kami telah melayani pasien dengan diagnosa OA genu, insomnia, dan astma.

kami puskesmas Tembilahan Hulu sangat senang mendapatkan kesempatan ini, dan Bagi masyarakat khususnya wilayah Tembilahan Hulu Kami siap melayani akupunktur medik dengan persyaratan yang berlaku.

SURVEY SEKALIGUS PEMBINAAN PHBS TINGKAT SD WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

29 Maret 2018. PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu menjadi Sekolah Rawan Penyakit.

Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah di antaranya yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya

Pada kegiatan ini program promkes beserta kesling bekerja sama untuk membina sekolah-sekolah yang masih jauh dari kata sekolah berperilaku hidup bersih dan sehat.
Dari hasil survey masih banyak sekolah yang tidak memiliki sarana CTPS, tidak memiliki kantin sehat, tidak memiliki jamban sehat, serta masih banyaknya sampah sampah yang bertebaran di lingkungan sekolah. sangat di sayangkan, padahal sampah-sampah itu bisa di olah lagi seperti membuat kerajinan tangan dari aqua gelas bekas misalnya.

Pj. Promkes serta Kesling memberi masukan serta solusi bagi sekolah-sekolah yang sampahnya masih berserakan dilingkungan sekolah seperti setiap mau masuk kelas anak-anak wajib mengambil satu sampah dan memasukkannya ke tong sampah, seminggu sekali mengadakan gotong-royong membersihkan lingkungan sekolah. dengan harapan setelah dilakukan pembinaan ini anak-anak ataupun pihak sekolah dapat menjadikan sekolahnya sebagai sekolah yang berperilaku hidup bersih dan sehat.

Narasumber : Anggita Merry