Skip to main content

Puskesmas Benteng Gencar Sosialisasikan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Puskesmas Benteng mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dan kegiatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Mugomulyo, rabu (25/12/2019).

PAMSIMAS adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia, program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota. Program Pamsimas  bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban. Dengan  Pamsimas, diharapkan mereka dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Penerapan program ini dalam rangka mendukung pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Kepala Puskesmas Benteng Ishaq, S.Sos yang dalam hal ini diwakili oleh Revnida Susanti, SKM mengatakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah program khusus dari pemerintah indonesia program ini bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat indonesia secara keseluruhan.

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat”, ungkap Revnida Susanti

“Kegiatan merupakan bentuk upaya mengedukasi kepada masyarakat agar tau, mau dan mampu mempraktikan prilaku hidup bersih dan sehat dimasyarakat dan disekolah”, tutupnya.

Keberadaan Pustu Parit 18 Sangat Dinantikan Oleh Mayarakat Sekitar

Peresmian Pustu parit 18 memang sudah sangat dinantikan oleh masyarakat sekitar, hal ini nampak saat peresmiannya, dimana masyarakat ramai menyaksikan saat dibuka oleh Bupati Inhil H. M. Wardan. Senin (23/12/2019).

Bupati Indragiri Hilir H. M. Wardan dalam sambutannya menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Dinas Kesehatan atas dibangunnya Pustu diparit 18 ini.

“Selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat khususnya yang ada diwilayah Pustu Tembilahan Hilir ini dan agar masyarakat bisa manfaatkan dan menjaga Pustu dengan sebaik–baiknya”, pesannya

Sementara itu menurut M. Amin salah seorang warga sekitar mengatakan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendirikan Pustu di parit 18 karena disini banyak masyarakat yang masih tergolong kalangan bawah yang mana ketika sakit sulit untuk pergi ke puskesmas karena jarak tempuh yang lumayan jauh.

“Dengan adanya pustu ini kami lebih mudah untuk berobat sebab dekat dengan tempat kami tinggal”, tutupnya

Gelar Lokmin, ini 8 Poin Kesepakatan Bersama Puskesmas Gajah Mada dengan Lintas Sektor

Puskesmas Gajah Mada mengadakan kegiatan Lokakarya Mini Tribulan IV di Aula Puskesmas Gajah Mada, rabu (18/12/2019). Lokmin ini dihadiri oleh Camat Tembilahan, Sekretaris Lurah Sungai Beringin, Sekretaris Lurah Tembilahan Hilir, Sekretaris Lurah Sungai Perak, Koramil, Kader Posyandu, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.

Kepala Puskesmas Gajah Mada Ngatiem, SKM mengatakan lokakarya mini merupakan wadah untuk bertukar pikiran dan memberikan informasi mengenai capaian dan target kinerja yang akan dan sudah dilakukan.

“Tentu kita harus bersinergi dengan lintas sektor untuk hasil yang lebih baik”, ungkap Ngatiem

“Melalui forum ini bisa mencari solusi bersama agar kendala yang dihadapi dilapangan selama ini bisa diselesaikan”, tutupnya

Kesepakatan Bersama dalam Lokakarya Mini Tribulan IV Puskesmas Gajah Mada :

  1. Adanya regulasi yang ditetapkan dari Kecamatan dan Kelurahan mengenai bulan penimbangan
  2. RT/RW dan Tim PKK Kecamatan dan Kelurahan turut serta dalam pemantauan pelaksanaan bulan penimbangan
  3. Kelurahan melakukan pemantauan pelaksanaan Posyandu di Kelurahan masing-masing
  4. RT/RW melakukan himbauan kepada warga untuk datang ke Posyandu
  5. RT/RW melakukan kunjungan kerumah warga yang tidak datang ke Posyandu
  6. Petugas kesehatan memberikan laporan kepada lurah dan RT apabila ditemukan balita yang bermasalah baik itu status gizi buruk, gizi kurang maupun stunting
  7. Usulan bantuan CSR dari puskesmas kepada pihak PLTU parit 23 berupa makanan tambahan untuk posyandu dan pelaksanaan pelatihan kader posyandu dan RT/RW tahun 2020
  8. Pihak Danramil bersedia membantu melakukan himbauan kepada warga untuk datang ke Posyandu
Poto Bersama Dengan Lintas Sektor

Dinas Kesehatan Inhil Taja Pertemuan Evaluasi Program Kefarmasian

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir menggelar Pertemuan Evaluasi Program Kefarmasian bagi Puskesmas se-Kabupaten Inndragiri Hilir, yang dilaksanakan di Aula Hotel Inhil Pratama Tembilahan, Kamis (12/12/2019).

Kepala Dinas Kesehatan H. Zainal Arifin, SKM, M.Kes yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Hj. Devi Natalia, SKM, M.H mengatakan pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

“Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan”, ungkap Devi Natalia.

Kepala Seksi Kefarmasian dan Alkes, Irdawati, SKM., MM menyampaikan bahwa mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas  dapat ditingkatkan dengan melaksanakan pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai standar dan melalui rangkaian program kefarmasian yaitu Gerakan Masyarakat Cerdas menggunakan Obat (GeMa CerMat), Gerakan Nasional Bugar dengan Jamu (Bude jamu), Penggunaan Obat Rasional (POR), Pelayanan Informasi Obat (PIO), Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika serta penggunaan Obat Generik Berlogo.

Lebih lanjut Ia menjelaskan Pelayanan kefarmasian dipuskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kefarmasian dipuskesmas harus mendukung 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

“Semoga dengan adanya pertemuan ini dapat meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan kefarmasian”, tutupnya

Diakhir acara juga dilakukan pemberian reward untuk Puskesmas dan Insan Kesehatan berprestasi, yaitu :

  1. Tenaga Kefarmasian berprestasi I : Nurfadilah, S.Farm, Apt (Puskesmas Kota Baru)
  2. Tenaga Kefarmasian berprestasi II : Hernawati, AMAF (Puskesmas Tembilahan Kota)
  3. Tenaga Kefarmasian berprestasi III : Hj. Farida Ariani, Amd. Farm (Puskesmas Tembilahan Hulu)
  4. Program Gema Cermat : Puskesmas Gajah Mada
  5. GerNas Bude Jamu : Puskemas Sungai Salak
  6. Penggunaan Obat Rasional (POR): Puskesmas Sapat
  7. Pelayanan Informasi Obat (PIO): Puskesmas Tembilahan Hulu

Puskesmas Sungai Salak Bentuk Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak

Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak ( FK-KIA ) adalah suatu organisasi sosial kemasyarakatan yang bertujuan meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama terhadap kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan balita, anak sekolah dan remajan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya melalui komunikasi yang intensif melalui forum peduli Kesehatan Ibu dan Anak.

Kepala Puskesmas Sungai Salak Saiful Ahwan, S.Kep yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Sungai Salak, Azmir, SKM mengatakan forum Peduli Kesehatan Ibu dan anak memiliki 2 sasaran yaitu langsung dan tidak langsung.

“Sasaran langsung seperti Ibu hamil dan keluarga, ibu bersalin, Ibu Nifas dan keluarga, akseptor KB, Bayi baru Lahir , Bayi dan balita dan pendamping / ibu balita serta sasyarakat yang mempunyai masalah berhubungan kesehatan ibu dan anak”, ungkap Azmir

“Sasaran tidak langsung yaitu kader kesehatan dan dukun bayi, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan”, tambahnya

Lebih lanjut Azmir menjelaskan ada 6 fokus kegiatan Forum Peduli Kesehatan Ibu dan Anak ( FK-KIA ) yaitu :

  1. Pelayanan KIE pada ibu hamil, ibu bersalin , ibu nifas,bayi dan anak balita melalui kegiatan kelas ibu hamil, kunjungan untuk memotivasi masyarakat/ keluarga yang bermasalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di fasilitas kesehatan.
  2. Pembinaan peran serta masyarakat melalui kegiatan pemberian informasi tentang jadwal kegiatan kelas ibu hamil, posyandu di tempat yang telah disepakati  untuk memobilisasi sasaran untuk hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan.
  3. Peningkatan peran serta masyarakat melalui kegiatan pengumpulan dana sosial dan pengadaan bank darah hidup untuk kegiatan pelayanan terhadap ibu dan anak yang membutuhkan.
  4. Pertemuan berkala dilaksanakan dengan bekerja sama dengan program kesehatan lain jika mengadakan pertemuan yang melibatkan masyarakat untuk membahas kendala dan solusi berbagai masalah yang temukan dalam kegiatan KIE melalui media social.
  5. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat petugas harus memberikan pelayanan secara adil sehingga sasaran kegiatan dapat memeperoleh pelayanan yang dibutuhkan.
  6. Komunikasi yang intensif melalui forum dan media social petugas dalam memberikan informasi selalu melayani dengan sepenuh hati dan sopan dalam bertuturkata dan berprilaku sehingga informasi dan pelayanan yang diberikan lebih berkualitas.